Cara meramu tanaman Daun Lempeni sebagai obat tradisional

Dalam postingan kali ini, Admin akan membagikan beberapa cara untuk meramu tanaman Lempeni / Daun Lempeni sebagai obat tradisional. sebagai tanaman obat daun Lempeni memang bisa dibuat lantaran untuk menjadi lantaran penyembuh beberapa penyakit seperti : kangker,tumor,gondok, dan beberapa penyakit lain. tidak hanya itu tanaman ini juga memeliki beberapa khasiat yang sangat berguna bagi tubuh kita.
Jika anda belum tau Khasiat Daun Lempeni silakan baca juga artikel Manfaat Tumbuhan / Daun Lempeni

Kembali kebahasan cara meramu tananman daun Lempeni agar Khasiat nya bisa maksimal.

Alat yang dipakai :
  • Panci (lebih bagus pakai Kuwali dari tanah liat)
  • Spatula bisa sendok (apa saja yang penting bisa dibuat mengaduk air)
Bahan - bahan :
  • 1 Liter air putih
  • Daun Lempeni
  • Kulit Pohon Lempeni (jika ada)
  • 1 sendok teh gula seribu
  • 1 pucuk sendok kapur gamping yang sudah mati (yang sudah diredam di air beberapa hari.

Cara Meramu :
  • Rebus 1 liter Air dalam kuwali 
  • Setelah air mendidih masukkan semua bahan - bahan diatas
  • Rebus sampai air berkurang sampai 1/2 liter saja.
  • Setelah selesai jangan pisahkan air dan daun Lempeni dalam kuwali sebagai minuman sehari.
Saran : Jangan minum air lain. buat ramuan daun lempeni sebagai minuman sehari idak menibulkan efek negatif.
Saudara saya disini memiliki gondok yang cukup besar, dan minum ramuan daun lempeni ini tanpa minum air lain dan akhirnya sembuh tanpa operasi. Tapi butuh waktu agak lama karena ramuan ini memang ramuan tradisional.

Selamat mencoba dan semoga apapun penyakit yang kita dapatkan akan cepat sembuh dan jika tidak biar rasa sakit itu menjadi penebus Dosa kita yang telah lampau. Amin.......

Hasil gambar untuk alat penuang air dari tanah liat
Kuwali Sebagai alat merebus air

Hasil gambar untuk kapur gamping enjet
Kapur gamping yang sudah diredam dalam air beberapa hari hingga mati (tidak aktif)

Pucuk Daun Lempeni

0 Response to "Cara meramu tanaman Daun Lempeni sebagai obat tradisional"