Dalam kesempatan kali ini saya akan menjelaskan Proses Pembibitan Sengon Agar Tumbuh Sehat. Ada pertanyaan dari kalangan masyarakat tentang pembibitan sengon, karena memang terlihat sulit dan bahkan tidak mengerti sama sekali tentang proses pembibitan sengon, namun tidak jika sudah membaca artikel yang sudah saya siapkan ini.
Sengon sendiri memiliki prospek yang sangat menggiurkan untuk dijadika usaha sampingan,mulai dari penanaman sendiri di kebun / sawah kita, penyewaan kayu sengon dan bahkan yang akan saya bahas kali ini, yaitu pembibitan sengon. Semua itu bisa mendatangkan keuntungan yang lumayan besar.
Proses dalam pembibitan sengon sangatlah mudah, bahkan dalam waktu 24 jam saja bibit sudah siap di tanam. Jika sudah penasaran maka saya akan langsung membahas tentang Proses Pembibitan Sengon Agar Tumbuh Sehat.
1. Persiapan Pembibitan
a) Benih
Pada umumnya tanaman sengon diperbanyak
dengan bijinya. Biji sengon yang dijadikan benih harus terjamin mutunya. Benih
yang baik adalah benih yang berasal dari induk tanaman sengon yang memiliki
sifat-sifat genetik yang baik, bentuk fisiknya tegak lurus dan tegar, tidak
menjadi inang dari hama ataupun penyakit.
Ciri-ciri penampakan benih sengon yang baik
sebagai berikut:
- Kulit bersih berwarna coklat tua
- Ukuran benih maksimum
- Tenggelam dalam air ketika benih direndam, dan
- Bentuk benih masih utuh.
Berikut ilustrasi pembibitan dengan hari dan jam agar lebih praktis.
- Pagi hari (misalnya hari senin jam 7 pagi), Benih direndam di air panas selama 5
- Kemudian tambah air dingin, rendam 12 jam,
- Sore hari nya(senin jam 7 malam), benih yang mengambang silakan dibuang
- Setelah yang mengambang dibuang, silakan tiriskan / buang airnya
- Pindah ke bakul/cepon/boboko, tutup dengan kain basah, biarkan selama 36 jam
- Rabu pagi siap dipindah ke polibek
- Biasanya -/+ 1 minggu sudah kelihatan tunas.
b) Kebutuhan Benih
Jumlah benih sengon yang dibutuhkan untuk
luas lahan yang hendak ditanami dapat dihitung dengan menggunakan rumus
perhitungan sederhana berikut :
Keterangan :
Luas kebun penanaman sengon 1 hektar
(panjang= 100 m dan lebar= 100 m)
Jarak tanam 3 x 2 meter
Satu lubang satu benih sengon
Satu kilogram benih berisi 40.000 butir
Daya tumbuh 60 %
Tingkat kematian selama di persemaian 15 %
Dengan demikian jumlah benih = 100 / 3 x
100/2 x 1 = 1.667 butir. Namun dengan memperhitungkan daya tumbuh dan tingkat
kematiannnya, maka secara matematis dibutuhkan 3.705 butir. Sedangkan
operasionalnya, untuk kebun seluas satu hektar dengan jarak tanam 3 x 2 meter
dibutuhkan benih sengon kira-kira 92,62 gram, atau dibulatkan menjadi 100 gram.
c) Perlakuan benih
Sehubungan dengan biji sengon memiliki kulit
yang liat dan tebal serta segera berkecambah apabila dalam keadaan lembab, maka
sebelum benih disemaikan , sebaiknya dilakukan treatment guna membangun
perkecambahan benih tersebut, yaitu : Benih direndam dalam air panas mendidih
(80 C) selama 15 – 30 menit. Setelah itu, benih direndam kembali dalam air
dingin sekitar 24 jam, lalu ditiriskan. untuk selanjutnya benih siap untuk
disemaikan.
d) Pemilihan Lokasi Persemaian
Keberhasilan persemaian benih sengon
ditentukan oleh ketepatan dalam pemilihan tempat. Oleh karena itu perlu
diperhatikan beberapa persyaratan memilih tempat persemaian sebagai berikut :
- Lokasi persemaian dipilih tempat yang datar atau dengan derajat kemiringan maksimum 5 %
- Diupayakan memilih lokasi yang memiliki sumber air yang mudah diperoleh sepanjang musim ( dekat dengan mata air, dekat sungai atau dekat persawahan).
- Kondisi tanahnya gembur dan subur, tidak berbatu/kerikil, tidak mengandunh tanah liat.
- Berdekatan dengan kebun penanaman dan jalan angkutan, guna menghindari kerusakan bibit pada waktu pengangkutan.
Untuk memenuhi kebutuhan bibit dalam jumlah
besar perlu dibangun persemaian yang didukung dengan sarana dan prasarana
pendukung yang memadai, antara lain bangunan persemaian, sarana dan prasarana
pendukung, sarana produksi tanaman dll. Selain itu ditunjang dengan ilmu
pengetahuan yang cukup diandalkan.
e) Langkah-Langkah Penyemaian Benih Sengon
Terlepas dari kegiatan pembangunan dan
penyediaan sarana dan prasarana pendukung maka langkah-langkah penyemaian benih
dapat dibagi benjadi tahap – tahap kegiatan sebagai berikut:
1. Penaburan
Kegiatan penaburan dilakukan dengan maksud
untuk memperoleh prosentase kecambah yang maksimal dan menghasilkan kecambah
yang sehat. Kualitas kecambah ini akan mendukung terhadap pertumbuhan bibit
tanaman, kecambah yang baik akan menghasilkan bibit yang baik pula dan hal ini
akan dapat membentuk tegakan yang berkualitas.
Bahan dan alat yang perlu diperhatikan dalam
kegiatan penaburan adalah sebagai berikut :
- Benih
- Bedeng tabur/bedeng kecambah
- Media Tabur, campuran pasir dengan tanah 1 : 1
- Peralatan penyiraman
- Tersedianya air yang cukup dan sebagainya.
Teknik pelaksanaan, bedeng tabur dibuat dari
bahan kayu/bambu dengan atap rumbia dengan ukuran bak tabur 5 x 1 m ukuran
tinggi naungan depan 75 cm belakang 50 cm.. kemudian bedeng tabur disi dengan
media tabur setebal 10 cm , usahakan agar media tabur ini bebas dari
kotoran/sampah untuk menghindari timbulnya penyakit pada kecambah.
Penaburan benih pada media tabur dilakukan
setelah benih mendapat perlakuan guna mempercepat proses berkecambah dan
memperoleh prosen kecambah yang maksimal. Penaburaan dilakukan pada waktu pagi
hari atau sore hari untuk menghindari terjadinya penguapan yang berlebihan.
Penaburan ini ditempatkan pada larikan yang
sudah dibuat sebelumnya, ukuran larikan tabur ini berjara 5 cm antar larikan
dengan kedalaman kira – kira 2,0 cm. Usahakan benih tidak saling tumpang tindih
agar pertumbuhan kecambah tidak bertumpuk. Setelah kecambah berumur 7 – 10 hari
maka kecambah siap untuk dilakukan penyapihan.
2. Penyapihan Bibit
Langkah-langkah kegiatan penyapihan bibit
antara lain adalah :
- Siapkan kantong plastik ukuran 10 x 20 cm, dan dilubangi kecil-kecil sekitar 2 – 4 lubang pada bagian sisi-sisinya.
- Masukkan media tanam yang berupa campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Jika tanah cukup gembur, jumlah pasir dikurangi.
- Setelah media tanam tercampur merata, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plasitk setinggi ¾ bagian, barulah kecambah sengon ditanam, setiap kantong diberi satu batang kecambah.
- Kantong plastik yang telah berisi anakan, diletakkan dibawah para-para yang diberi atap jerami atau daun kelapa, agar tidak langsung tersengat terik matahari.
Pada masa
pertumbuhan anakan semai sampai pada saat kondisi bibit layak untuk
ditanam di lapangan perlu dilakukan pemeliharaan secara intensip.
|
0 Response to "Proses Pembibitan Sengon Agar Tumbuh Sehat"
Post a Comment