Penanganan penyakit sengon yang benar

Penanganan penyakit sengon yang benar. Ada beberapa jenis hama penyakit yang sering menyerang tanaman sengon. Hama penyakit pada sengon bila tidak dikendalikan atau ditangani secara dini tentu akan menghambat pertumbuhan serta bisa menular pada tanaman sengon yang lainnya.

Penyakit yang umum dan sering menyerang tanaman sengon adalah, Hama Boktor, Penyakit karat puru dan juga penyakit jamur akar merah serta hama ulat yang menyerang daun sengon. Jenis hama penyakit yang disebutkan terakhir sampai saat ini masih susah untuk ditanggulangi, apalagi jika telah menyerang banyak tanaman sengon.

Berikut ini, 4 jenis hama penyakit yang sering menyerang tanaman sengon, serta cara pengendaliannya.

Cara Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Sengon

Jenis-jenis Hama Penyakit Sengon Dan Cara Pengendaliannya

1. Hama Boktor.

Serangan Hama Boktor
Serangan Hama Boktor
Pada awalnya hama boktor akan mulai bersarang pada batang pohon sengon yang mengalami luka. Hama ini biasanya akan meletakkan telurnya dicelah luka di batang pohon sengon. Jika batang sengon telah berlubang, kemungkinan besar telur boktor telah menetas menjadi larva. Selanjutnya larva akan merasa lapar dan mengerek atau merusak jaringan kulit batang.

Ciri-ciri tanaman sengon yang terserang hama boktor adalah adanya serbuk halus yang menempel di permukaan kulit batang. Secara umum, pengendalian hama boktor dapat dilakukan dengan berbagai teknik, yaitu teknik silvikultur, manual, mekanis, biologis dan terpadu. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut  :




  • Pengendalian secara silvikultur :  Cara silvikultur adalah pengendalian dengan menyeleksi atau memilih bibit sengon yang memiliki ketahanan atau resistensi yang tinggi terhadap hama boktor. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan cara pemangkasan, penjarangan, dan pemusnahan bagian pohon yang terserang hama boktor.
  • Pengendalian Secara Manual :  Cara ini dilakukan dengan mengambil dan membuang hama boktor dengan mencongkel dan menyayat kulit batang tepat dititik serangan, sehingga larva boktor terlepas dari batang dan jatuk ketanah. Teknik ini memerlukan ketrampilan khusus dalam mengenali tanda dan gekala awal serangan hama boktor.
  • Pengendalian Secara Mekanis :  Pengendalian hama boktor secara mekanis dilakukan dengan membelah batang sengon yang terserang hama. Selain itu, batang yang terserang dibakar sehingga hama akan berjatuhan ke tanah dan kemudian segera dimusnahkan.
  • Pengendalian Secara Biologis :  Cara ini bisa menggunakan predator atau patogen alami yang merupakan musuh alami hama boktor. Adapun predator dan patogen alami diantaranya adalah jamur parasit ( Beauveria bassiana) dan kumbang kulit kayu (Clinidium sculptilis).
  • Pengendalian Secara Terpadu :  Pengendalian dengan cara terpadu adalah pengendalian dengan menggabungkan dua teknik atau lebih. Misalnya, dengan cara menebang dan membakar batang pogon sengon yang telah terserang agar tidak menjadi sumber infeksi bagi pohon yang lainnya.


  • 2. Hama Penyakit Karat Puru

    Penyakit Karat Puru
    Penyakit Karat Puru
    Penyebab penyakit karat puru yang terjadi pada pohon sengon adalah diakibatkan oleh jamur Uromycladium tepperianium. Jamur ini dapat menular dengan cepat karena spora yang dihasilkannya. Ciri-ciri penyakit karat puru adalah adanya pembengkakan (gall) akibat jamur di cabang-cabang, pucuk ranting, tangkai daun dan daun sengon.

    Warna gall yang awalnya hijau dapat berubah menjadi cokelat. Serangan hama penyakit ini bisa menyerang pada semua umur pohon sengon, baik itu bibit sengon yang masih di persemaian hingga pada pohon sengon yang sudah besar. Bila serangan terjadi pada sengon muda (umur 1-2 tahun), kerusakkannya dapat menjadi serius, yakni batang utamanya akan rusak dan cacat.

    Penyakit karat puru yang terjadi pada saat persemaian hanya dapat dikendalikan dengan cara pencabutan dan pemusnahan bibit. Selain itu pengawasan transportasi bibit dan kayu tebangan juga perlu dijaga agar penularannya tidak menyebar lebih jauh. Upaya menghilangkan gall dan bagian tanaman yang terserang perlu dilakukan sedini mungkin sebelum gall membesar dan berwarna cokelat.

    Adapun cara membasi penyakit karat puru dapat dimusnahkan dengan menggunakan, spirtus, kapur, garam, dan belerang. Adapun cara pengendaliannya adalah sebagai berikut  :

    • Bersihkan bagian tanaman dengan cara melepaskan gall, lalu semprot dengan spirtus.
    • Campurkan 5 kg kapur dan 0,5 kg garam kedalam wadah berisi 5 -10 liter air, Setelah itu, semprotkan campuran kapur garam kebagian tanaman yang terserang.
    • Campurkan 1 kg belerang dan 1 kg kapur didalam wadah berisi air 10 -20 liter. Setelah itu semprotkan cairan belerang kapur ke bagian tanaman yang terserang.
    3. Penyakit Jamur Akar Merah

    Gambar terkait
    Jamur Akar Merah
    Penyakit jamur akar merah ini diakibatkan oleh Ganoderma sp. Penyakit ini dapat dideteksi berdasarkan keberadaan jamur di pangkal batang yang berwarna merah kecoklatan. Jika dilakukan pengamatan lebih lanjut, ada bagian daun yang menipis sehingga bisa menyebabkan kematian
    Keberadaan jamur ini biasanya ditemukan pada saat musim hujan. Adapun pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara membersihkan batang sengon yang telah terserang dan membuat parit asolasi. Selain itu, pengendalian juga dapat dilakukan dengan menggunakan fungisida berbentuk pasta (Formac). Teknik pemberiannya dengan cara mengoleskan pada akar tanaman sengon sesuai dengan dosis yang tertera di label kemasan.
    4. Penyakit Ulat Kayu Pada Sengon dan Cara Menanggulanginya
    Pohon sengon merupakan salah satu pohon yang saat ini menjadi pilihan masyarakat untuk di tanam di kebun atau lahan miliknya. Harganya yang cukup tinggi di pasaran makin menggairahkan bisnis perkayuan di Indonesia. Sengon sendiri yang berasal dari bibit unggul bisa mulai di panen pada saat umur 5-7 tahun. Sedangkan sengon lokal bisa mencapai umur 10 tahunan baru bisa di panen.
    Di samping mengetahui pemeliharaan ,petani juga harus mengetahui berbagai penyakit yang menyerang tanaman sengon agar bisa mengendalikan saat hama penyakit itu datang. Penyakit tanaman sengon sangat bervariasi. Dan bisa menyerang jenis sengon mana saja.
    Seperti halnya yang menyerang pada kebun sengon di daerah Klaten. Sengon yang mereka tanam mendapat serangan ulat kayu. Serangan ulat kayu ini termasuk sulit di berantas. Ulat yang menjadi pemacunya berada di bagian dalam kayu. Hama ulat kayu menyerang bagian kambium dan kayu yang masih berumur muda. Bila sampai menjalar ke area kebun secara meluas, bukan tidak mungkin petani akan mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
    Munculnya ulat  kayu ini disebabkan oleh pemupukan yang  tidak tepat. Jadi untuk menghindari dari serangan ulat kayu, pupuk kandang yang digunakan harus yang sudah jadi. Biasanya pada saat kita akan menggunakan pupuk, kita terlebih dahulu mengeringkan dan memberi kapur agar segala bakteri mati.
    Jika kita menggunakan pupuk yang belum matang/ jadi maka ada kemungkinan sengon yang kita tanam akan terjangkit penyakit ulat kayu.  Ulat kayu tersebut sebesar kelingking dan akan memakan kambium dan bisa menyebabkan batang keropos dan mudah patah. Apalagi yang menjadi sasaran ulat kayu adalah sengon yang masih muda.
    Tanaman yang diserang  mempunyai ciri fisik seperti batang berlubang dan banyak kotoran berwarna merah pada bagian batang yang diserang. Pohon yang diserang akan mudah patah. Penyakit ini biasanya datang pada saat musim hujan.

    Cara menanggulangi penyakit ulat kayu
    Jika ulat kayu sudah merajalela dan terlanjur sulit untuk di berantas, maka terpaksa harus di panen lebih awal. Hal itu untuk mengurangi kerugian akibat penyakit ulat kayu. Juga agar kerusakan tidak semakin parah. Jadi tanaman sengon yang seharusnya di panen pada umur 10 tahun, akhirnya terpaksa di panen pada umur 5 tahunan.
    Ada beberapa masyarakat yang mencoba memberantas ulat kayu dengan cara kayu di kupas kulitnya, kemudian pada bagian yang terkena ulat kayu dibersihkan. Cara ini memang memakan waktu yang agak lama, terutama bila yang mendapat serangan ulat kayu ini berada di area yang luas. Bila sengon yang dikupas masih kecil atau berumur muda maka masih ada kemungkinan sengon dapat tumbuh kembali walaupun pertumbuhan akan kurang optimal di bandingkan sengon yang tidak mendapatkan serangan ulat kayu.

    Artikel Lain Tentang Sengon :

    Itulah beberapa Penanganan penyakit sengon, silahkan copas ke blog lain agar artikel ini bisa menjadi lebih bermanfaat. Namun tolong cantumkan sumber ya sebagai tanda terima kasih untuk jerih payah admin mencari dan merangkum informasi dari berbagai sumber sehingga jadi artikel diatas yang lebih jelas dan mudah.

    0 Response to "Penanganan penyakit sengon yang benar"